Ketua APDESI Samosir Ungkap Dugaan Paksaan Biaya Launching Aplikasi Jaga Desa

Samosir.Matalensa.co.id.PANGURURAN – Ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Samosir mengungkapkan dugaan paksaan biaya launching aplikasi Jaga Desa oleh pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Samosir. Dugaan ini diungkapkan dalam konferensi pers di Kantor Dinas Sosial Kabupaten Samosir.
Ketua APDESI Kecamatan Harian, Viktor Sinaga, mengaku telah dipanggil oleh pihak Kejari Samosir sebanyak empat kali untuk mensukseskan program kegiatan Jaga Desa. Pihak kejaksaan diduga meminta biaya sebesar Rp 250.000 per kepala desa untuk membiayai kegiatan launching aplikasi Jaga Desa.
“Pada saat itu, saya menjawab bahwa bukan saya Ketua APDESI Kabupaten Samosir. Namun, pihak kejaksaan tetap meminta biaya tersebut,” ungkap Viktor.
Viktor juga mengaku telah dipaksa untuk hadir dalam konferensi pers di Kantor Kejari Samosir pada pukul 23.00 WIB malam. Pihak kejaksaan diduga mengarahkan jawaban Viktor untuk menjawab pertanyaan dari wartawan.
“Saya dipaksa untuk hadir di kejaksaan dan membuat jawaban yang diarahkan oleh pihak kejaksaan,” terangnya.
Kepala Dinas Sosial, PMD, dan pembina kepala desa, Agus Karo-karo, mengaku telah menerima laporan-laporan terkait dugaan paksaan biaya ini. Ia menyayangkan bahwa hal ini tidak boleh terjadi karena melibatkan dua lembaga yang berbeda, yaitu eksekutif dan yudikatif.
“Semoga ini menjadi pembelajaran, supaya ke depan agar tidak terulang kembali,” terangnya.
Sebelumnya, Kasi Intel Kejari Samosir, Richard Simare-mare, telah melakukan bantahan terkait dugaan paksaan biaya ini. Ia mengatakan bahwa pihaknya tidak ikut campur karena biaya yang dikeluarkan adalah uang pribadi dari masing-masing kepala desa.
“Hak mereka, duit orang itu tidak mungkin saya ikut campur,” terang Richard.(Tim)
(Ranto.S)