Rekanan Protes, Lelang Proyek Kemenkes di Jambi Diduga Diatur

Rekanan Protes, Lelang Proyek Kemenkes di Jambi Diduga Diatur
Bagikan :

Jambi.Matalensa.co.id – Ketegangan mewarnai proses klarifikasi lelang proyek Kemenkes di Poltekkes Jambi anggaran 2023.

Rekanan menduga ada permainan antara Kelompok Kerja Pemilihan (Pokmil) lelang proyek Pembangunan Gedung Kelas Jurusan Keperawatan Poltekkes Jambi senilai Rp 4,3 miliar itu dengan rekanan lain.

“Ada indikasi, dugaan, ada permainan Pokja,” tegas Izul Hidayat, direktur CV Keysa Gigih Perkasa, salah satu peserta lelang kepada Metrojambi.com. Indikasi itu tampak saat tim CV Keysa memenuhi undangan Pembuktikan Kualifikasi pada Selasa (11/4/2023) lalu.

Sebagai rekanan dengan nilai penawaran terendah, yakni Rp 3.442.827.373, CV Keysa berada di peringkat atas. Jumlah peminat mencapai 195 perusahaan, sedangkan yang memasukkan harga penawaran sebanyak 34 perusahaan.

CV Keysa yang berbasis di Bogor diundang untuk menghadiri Pembuktian Kualifikasi di Jambi. Acara dilakukan di gedung Rektorat Poltekkes Jambi di Kotabaru.

Hanya saja, panitia atau Pokmil yang saat rapat dipimpin oleh Arif Tua Sitio tidak bersedia menerima penjelasan dari Bambang S Mandoge dan tim perwakilan dari CV Keysa.

Awalnya, Arif menyoal harga beton yang terlalu rendah. Namun, dia mempersilahkan tim CV Keysa menunjukkan surat jaminan dari perusahaan mitra penyedia jasa beton. Arif meminta itu karena perusahaan penyedia jasa beton berada di Bogor, bukan di Jambi.

Namun, dia tidak mau menerima penjelasan bahwa penyedia beton di Bogor berjejering dengan penyedia beton di Jambi. Tim CV Keysa juga bersedia menunjukkan surat panawaran atau surat kerjasama dengan penyedia beton di Jambi.

Akan tetapi, setelah menelepon seseorang, Arif malah menolak semua alasan dan surat pernyataan tersebut. Bahkan, dia juga menolak surat pernyataan Self Declare dari CV Keysa.

Padahal, dalam undangan tertulis bahwa CV Keysa hanya diminta membawa Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) dan bukti pendukung yang sah dan menyiapkan surat pernyataan Self Declare Peserta. Semua permintaan itu sudah disiapkan, tetapi Arif tetap menolaknya.

“Kalau semua penjelasan dan dokumen kami ditolak, untuk apa kami diundang klarifikasi ini. Jauh-jauh dari Bogor ini pakai biaya, lho,” tegas Bambang.

Anggota tim CV Keysa yang lain lalu mempertanyakan, bila memang ada kekurangan, apa solusi yang bisa dilakukan oleh CV Keysa agar tetap bisa diikutkan ke tahap berikut. “Tidak ada lagi,” jawab Arif Tua Sitio dengan arogan.

Karena kesal dan membaca ada indikasi permainan, akhirnya tim CV Keysa menolak menanda tangani berita acara pertemuan. Bambang menilai ada indikasi Arif Tua Sitio dan tim yang tergabung ke dalam Pokmil tender proyek itu bermain dengan salah satu rekanan.

“Kalau memang maunya proyek ini untuk orang Jambi, jangan dibuka secara nasional. Lelang di daerah saja. Ini kan dibuka di Kemenkes, makanya kami ikut,” ujar Bambang yang kemudian berlalu meninggalkan Aula Gedung Rektorat Poltekkes.

Manajemen CV Keysa meminta Kemenkes atau pejabatnya yang berwenang mengevaluasi Pokmil di Poltekkes ini. Dia juga akan membawa masalah ini ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), kejaksaan atau bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Dari tim media Metrojambi.com yang mencoba mengkonfirmasi Arif Tua Sitio pada Rabu (12/4), namun dia menolak ditemuai. Metrojambi.com hanya dihubungkan melalui telepon dari resepsionis di Gedung Rektorat Poltekkes ke Arif.

Dia menyebut masalah dengan CV Keysa bukan urusan personal. “Itu bukan personal, karena ini proses seleksi. Ada namanya pemilihan di SKK, sesuai SK Menteri, jadi tidak perorangan. Tolong digaris bawahi, kalau kita itu tim, buka perorangan,” jelasnya.

Ditanya soal rencana manajemen CV Keysa membawa masalah ini ke BPK atau ranah hukum, Arif balik menantang.

“Selama dia punya bukti yang valid, ya silahkan. Ya, karena kan ini namanya proses seleksi. Ini kan sudah ada yang mengatur undang-undangnya. Silahkan saja, tidak masalah,” ujarnya.

 

(Tim)

Redaksi Mata Lensa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *