Ephorus HKBP Nyatakan Dukungan Penuh atas Pembentukan TGPF Pelanggaran HAM Terkait PT TPL

Ephorus HKBP Nyatakan Dukungan Penuh atas Pembentukan TGPF Pelanggaran HAM Terkait PT TPL
Bagikan :

Samosir.Matalensa.co.id.PANGURURAN – Ephorus Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Pdt. Dr. Victor Tinambunan, MST, menyampaikan apresiasi dan dukungan tulus atas inisiatif strategis Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), khususnya Komisi XIII, dalam membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Pelanggaran HAM terkait operasional PT Toba Pulp Lestari (TPL) di kawasan Danau Toba dan Tapanuli Raya.

HKBP menyatakan kesiapan penuh untuk berpartisipasi aktif dan menyambut positif kehadiran TGPF, baik di Kawasan Danau Toba maupun di Gedung DPR RI, sebagai manifestasi nyata komitmen gereja dalam memperjuangkan prinsip keadilan, keberlanjutan ekologis, serta martabat masyarakat adat dan warga Tapanuli Raya.

HKBP berharap agar TGPF dapat melaksanakan mandatnya secara inklusif dan komprehensif dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, khususnya dalam mengkaji dampak kerusakan lingkungan, bencana ekologis, konflik sosial, dan deforestasi yang ditimbulkan oleh aktivitas PT TPL.

HKBP menyerukan kepada pimpinan DPR RI, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kehutanan, Kepolisian Republik Indonesia (POLRI), dan seluruh institusi negara terkait untuk secara objektif, transparan, dan integratif mengkaji seluruh bentuk pelanggaran yang terjadi.

HKBP juga menegaskan agar segala bentuk kriminalisasi terhadap warga dihentikan dan hak masyarakat atas tanah leluhur harus dijunjung tinggi. Masa depan berkelanjutan bagi generasi kini dan mendatang harus dilindungi.

HKBP berkomitmen untuk berdiri teguh bersama masyarakat dalam menegakkan kebenaran, membela keadilan, serta memelihara keutuhan ciptaan Tuhan di Tanah Batak, kawasan Danau Toba, dan Tapanuli Raya.

Dengan ketulusan dan pengharapan teguh, Ephorus HKBP menyambut pembentukan TGPF Pelanggaran HAM ini sebagai langkah historis menuju terwujudnya keadilan ekologis, rekonsiliasi nasional, dan perdamaian abadi di bumi Indonesia.

(Ranto.S)

Redaksi Mata Lensa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *